Tutorial membuat VPS lewat DigitalOcean

Setelah membahas tentang tips memilih VPS pada postingan sebelumnya, kali ini saya akan menjelaskan langkah-langkah menyewa VPS, mulai dari nol tentunya.. :D

Setelah baca review-review penyedia VPS murah dengan budget dibawah $10/bulan, saya akhirnya memilih digitalocean. Alasan saya memilih digitalocean ini adalah karena pembayarannya yang gak ribet, VPS sudah menggunakan SSD, dan tentunya ada VPS paket hematnya. Nah, bagi anda yang baru memulai untuk coba-coba men-deploy VPS dengan harga terjangkau, digitalocean adalah salah satu penyedia VPS yang recommended deh…

digital ocean

Digitalocean menjanjikan VPS anda akan tersedia dalam waktu kurang dari 1 menit. Gak pake lama pastinya…
Berikut langkah-langkah membuat VPS dengan digitalocean:

 

1. Registrasi
Registrasi disini bisa dibilang sangat cepat dan ekspres, dalam sekejab anda sudah memiliki account digitalocean.

 

2. Update billing payment
Ini yang saya suka dari digitalocean, pembayarannya mudah. Anda bisa menggunakan credit card ataupun paypal untuk deposit dana. Account paypal pun tidak wajib verified untuk melakukan pembayaran ini. Sebelum bisa membuat VPS, anda perlu mendeposit minimal $5 kedalam account.

payment
3. Create VPS
VPS di digitalocean istilahnya droplet. Setelah anda update billing selanjutnya pilih menu droplet dan create droplet. Pilih spesifikasi sesuai yang diinginkan. Spek VPS digitalocean bervariasi mulai dari yang paling ekonomis $5/bulan yang memiliki CPU 1 core, 512MB RAM, 20GB SSD dan 1TB bandwidth (Upload/Download) sampai yang seharga $40/bulan dengan spek yang jauh lebih tinggi tentunya.

Untuk operating system, digitalocean hanya menyediakan keluarga linux. Silakan pilih OS-nya sesuai aliran masing-masing, saya sendiri pilih debian 7 (wheezy) 32bit. Droplet juga bisa diisi dengan aplikasi bawaan seperti apache2 dan wordpress, bisa dipilih biar tidak perlu repot install lagi setelah dropletnya aktif.

Digitalocean memiliki data center di berbagai lokasi seperti New York, San Francisco, Amsterdam dan baru-baru ini di Singapura. Jadi silakan pilih droplet mana yang paling optimal. Droplet dengan lokasi paling dekat dengan anda akan membuat ping lebih rendah, sehingga server lebih responsif ketika di remote.
4. Droplet selesai dibuat
Tunggu hingga selesai, biasanya kurang dari 30 detik. Setelah droplet aktif, password root akan dikirim ke email anda. Selanjutnya anda bisa login ke terminal melalui console access di menu droplet. Biar lebih praktis, anda bisa menggunakan putty untuk login.

SSHD config

Nah, sampai disini VPS anda telah siap dijadikan eksperimen. Bagi anda yang baru pertama kali sentuh linux (seperti saya) terminal tentu merupakan hal yang sangat memusingkan, sungguh…..

Sistem billing digitalocean itu hitungannya bisa perjam atau perbulan. Soal konektivitas, digitalocean katanya sudah menggunakan ethernet gigabit jadi bandwidth VPS itu up to 1Gbps, cukup mewah untuk VPS seharga $5/bulan…. :D

Sampai disini VPS anda sebenarnya telah siap digunakan untuk tunneling SSH, anda tinggal setting di SSH client atau putty:
hostname – IP address VPS
port – 22
user – root
pass – password root

Jika akses SSH anda mau dibagikan ke orang lain pastinya gak boleh pake username root ya…. :D maka itu anda perlu membuat user baru. Tunggu saja di tutorial selanjutnya…..

Sekedar tambahan, untuk memudahkan login ke VPS via putty, edit kolom target pada shorcut putty.exe di dekstop menjadi “C:\Program~\putty.exe” -ssh root@[IPADDRESS VPS] -pw [password root]. Jadi tinggal klik 2x langsung masuk ke root, sebenarnya cara ini kurang aman karena password root terekspos dalam bentuk plaintext. Bagi saya gak masalah, daripada repot lagi enter password.

Leave a Reply