Dalam bidang encoding baik itu video maupun audio digital, bitrate merupakan kunci utama menentukan kualitas output file yang diproses. Bitrate dasarnya merupakan satuan kecepatan informasi digital yang dinyatakan dalam bit per detik (bps). Kecepatan internet juga ditetapkan dalam satuan bit per detik. Intinya sama, kalau dalam encoding bit/s menentukan kualitas video/audio, dalam koneksi internet bit/s digunakan untuk mengukur seberapa cepat koneksi internet. Kali ini saya akan membahas jenis-jenis bitrate yang digunakan dalam video/audio encoding.
Secara umum ada 3 jenis bitrate dalam encoding. Masing-masing teknik tentu memiliki keunggulan dan kekurangan, relatif terhadap apa yang anda proses:
1. Constant Bit Rate (CBR)
Sesuai dengan namanya (constant) maka bitrate ini bersifat tetap nilainya sepanjang proses encoding. Jadi ketika anda menetapkan sebuah video resolusi 1080p dengan bitrate 5Mbps (5000Kbps) maka dari awal sampai akhir nilai tersebut yang digunakan untuk meng-encode video. Hal yang sama juga berlaku untuk file audio. CBR merupakan yang tercepat diantara 2 teknik encoding lainnya. Ukuran file juga mudah diprediksi dengan bitrate calculator dan cenderung akurat.
2. Variable Bit Rate (VBR) 1 pass
Penetapan nilai bitrate dengan teknik ini cenderung dinamis. Biasanya anda diberi pilihan nilai bitrate minimum dan maksimum. Range bitrate tersebut lah yang akan digunakan. VBR one pass maksudnya proses encoding hanya butuh sekali jalan untuk mendeteksi frame video, kemudian menetapkan bitrate yang optimal untuk frame video, biasanya bitrate kecil diberikan untuk adegan yang tidak banyak gerakan sedangkan bitrate lebih besar diberikan untuk adegan yang banyak gerakan kamera.
Untuk file audio juga demikian, segment yang lebih dinamis bitratenya lebih tinggi. Tentu VBR one pass ini lebih presisi dibanding CBR, namun karena VBR memiliki tambahan proses untuk menganalisa frame video, maka proses ini lebih lama dibanding CBR. Hasil file pun lebih susah diprediksi.
3. Variable Bit Rate (VBR) 2 pass
Teknik mirip dengan VBR 1 pass, hanya saja pada VBR 2 pass ini proses encoding berjalan 2 kali. Proses pertama untuk mendeteksi frame-frame video, kemudian proses yang kedua menetapkan nilai bitrate berdasarkan pada hasil analisa sebelumnya. VBR 2 pass cenderung memberikan kualitas dan efisiensi bitrate terbaik dibanding teknik encoding lainnya, sekaligus juga memakan waktu encoding yang paling lama. Output file cenderung lebih kecil sizenya dengan kualitas yang lebih baik.
Jadi untuk memilih bitrate yang cocok, sesuaikan dengan kebutuhan anda untuk video/audio tersebut. Jika anda mengencode video yang minim gerakan, anda bisa menggunakan CBR. Sedangkan jika video tersebut banyak gerakan atau campur, bisa menggunakan VBR 2 pass untuk encoding. Biasakan untuk menggunakan fitur preview pada video encoder biar anda bisa bereksperimen dengan memilih nilai bitrate sehingga memberikan kualitas terbaik pada output file.
Terima kasih ilmunya.^^